Langsung ke konten utama

Lemah motivasi, lalu kapan aku bisa jadi Juara ??? [sebuah kajian psikologi islam]

KAPAN AKU BISA JUARA ?
[sebuah kajian psikologi islam]


Mendapatkan juara (berprestasi) merupakan dambaan setiap orang, setiap orang berlomba-lomba dalam mendapatkan prestasi yang secara tidak langsung merupakan bentuk ingin di hargai atas usaha yang dilakukan.  Prestasi adalah suatu hal yang selalu ingin dicapai oleh setiap orang, dalam makna yang lain dapat dimaknai bahwa prestasi adalah penghargaan atas apa yang di usahakan oleh seseorang. Salah satunya adalah prestasi belajar, setiap orang tentunya ingin mendapatkan hasil dan penghargaan dari setiap aktifitas belajar. Namun tak semua yang kita rencanakan akan mendapat hasil yang optimal tanpa adanya usaha yang optimal pula dalam mendapatkan prestasi. Untuk itu perlulah mempertimbangkan  variabel seperti orientasi motivasi, harga diri dan pendekatan pembelajaran yang merupakan faktor penting yang mempengaruhi prestasi akademik[1]. Selain itu, karakteristik individu seperti kecerdasan, gaya kognitif, dan kepribadian memainkan peran penting dalam proses belajar mengajar. Dari beberapa variabel yang ada tersebut, motivasi dapat dipandang sebagai faktor terpenting dalam meningkatkan prestasi belajar, karena motivasi memegang peran sebagai penggerak seseorang untuk berkembang dan mendapat penghargaan diri atas apa yang ia kerjakan.

          Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah (1) aspek internal (fisiologis seperti kesehatan fisik; psikologis seperti kecerdasan, sikap, bakat, minat dan motivasi, (2) aspek eksternal (lingkungan, sosial dan non sosial) (Syah.2010)[2]. Dalam mencapai prestasi belajar yang diharapkan, tentu langkah pertama adalah meningkatkan motivasi, karena motivasi adalah faktor internal yang melatarbelakangi setiap tindakan. Dalam meningkatkan motivasi belajar, tentu sebaiknya tidaklah harus terpengaruhi oleh tenaga pengajar, sarana prasarana maupun lingkungan pendidikan. Melainkan peran aktif motivasi dari diri sendirilah yang akan mempengaruhi keberhasilan berprestasi. Siswa yang sangat termotivasi akan cenderung memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi, berani mengambil risiko, memiliki rencana studi, harus serius, rajin, aktif dalam belajar, jangan merasa puas, selalu berusaha untuk mempelajari hasil terbaik[3]. Ini berarti bahwa, jika motivasi untuk belajar meningkat, kecenderungan siswa untuk meningkatkan kompetensi pun produktif. Semakin tinggi motivasi dapat diprediksikan bahwa semakin tinggi pula kesempatan dalam mencapai prestasinya.

          Namun apakah hanya motivasi sebagai pemegang kunci utama dari kesuksesan dalam mencapai prestasi belajar ?, tentunya hal ini akan terlintas dipkiran kita saat motivasi yang kita miliki sudah baik dan stabil namun belum dapat mencapai tujuan secara terarah. Tentunya dalam hal ini ada faktor lain yang dapat mendorong prestasi belajar. Motivasi sebagai faktor internal dalam mendapat prestasi juga sebaiknya diiringi dengan cara dan trik dalam belajar, karena setiap orang memiliki cara tersendiri dalam memahami hal-hal abstrak menjadi hal-hal yang general, hal ini karena tingkat kecerdasan tiap individu itu berbeda satu dengan lainnya. Strategi pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar dan motivasi yang memiliki efek atau pengaruh terhadap prestasi belajar siswa[4]. Jadi, pada dasarnya motivasi dalam diri yang kuat juga harus didampinggi oleh strategi-strategi yang baik lagi tepat dalam proses belajar, agar proses belajar mengajar dapat dilakukan pemahamannya dengan baik.

          Selain dari faktor internal yaitu motivasi dan strategi (yang merupakan bagian kecerdasaan), tentunya  harus diperhatikan faktor pendukung eksternal dalam mencapai prestasi belajar. Karena dilain sisi  faktor eksternal pasti berpengarbuh pada hasil dari proses belajar. Ada delapan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu; kualitas pengajaran; kualitas kurikulum; relevansi dan pragmatisme; ruang kelas interaktif dan praktek manajemen yang efektif; penilaian progresif dan umpan balik tepat waktu; self-directedness; lingkungan belajar yang kondusif; dan efektif bimbingan akademik praktek[5]. Kedelapan faktor tersebut merupakan penjabaran dari aspek lingkungan, sosial maupun non sosial sebagai faktor eksternal. Dan pada dasarnya sekolah dan lingkungan keluarga maupun masyarakat harus mendukung seorang individu dalam berprestasi. Motivasi belajar dan lingkungan bersama-sama  berpengaruh positif yang signifikan terhadap prestasi belajar[6]. Tentu saja lingkungan pun harus memberikan rassa aman, nyaman serta suasana yang tenang agar mampu terwujud prestasi belajar yang di harapkan. Selain dari sisi lingkungan luar, satu aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kemampuan motivasi diri adalah kemampuan konsep diri. Konsep diri dan motivasi berprestasi memiliki hubungan positif dalam mencapai prestasi belajar[7]. Tentunya konsep diri yang baik pun akan dibangun dari lingkungan yang baik di sekolah, maupun diluar sekolah. Dengan cara ini, mereka akan mengembangkan konsep-diri mereka yang selanjutnya akan menyebabkan pemahaman mereka kemampuan, kekuatan, kelemahan, minat, sikap, bakat, emosi, pengetahuan dll ini akhirnya akan memimpin mereka untuk mengembangkan tingkat tinggi motivasi berprestasi.

          Tidak ada salahnya mengoptimalkan motivasi dalam mencapai prestasi, namun sebaiknya faktor-faktor lain pun harus diperhitungkan pengaruhnya. Sehingga langkah terbaik dalam mendapatkan prestasi dapat ditempuh dengan cara menyelaraskan faktor-faktor internal maupun eksternal agar terjalin kondisi yang seimbang antara kemampuan diri dan tujuan yang ingin dicapai, sehingga antara motivasi, konsep diri, maupun strategi belajar dapat berlangsung optimal dengan adanya lingkungan dan keadaan sekitar yang mendukung pencapaian prestasi.



            [1]. Muhammad Sani Abdurrahman & Ibrahim Musa Garba. International Journal Advance Research, IJOAR .org ISSN 2320-9143 1. Volume 2, Issue 12, December 2014, Online: issn 2320-9143.the impact of motivation on students’academic achievement in kebbi state junior secondary school mathematics.
[2] Nova Asvio,Arpinus,Suharmon.International Journal of Social Sciences Research ISSN(e): 2519-9722 ISSN(p): 2522-6789 Vol. 2, No. 2, pp: 16-31, 2017. The Influence of Learning Motivation and Learning Environment on Undergraduate Students’ Learning Achievement of Management of Islamic Education, Study Program of Iain Batusangkar In 2016 .
[3]. International Journal of Asian Social Science, 2014, 4 (6): 722-732. The effect of learning motivation on student’s productive competencies in vocational high school, west sumatera.
[4]  Dwi Sulisworo, Fadiyah Suryani.International Journal of Learning & Development ISSN 2164-4063 2014, Vol. 4, No. 2. The effect of cooperative learning, motivation and information technology literacy to achievement.
[5] Olusegun Agboola Sogunro1, Ph.D. International Journal of Higher Education Vol. 4, No. 1; 2015.Motivating Factors for Adult Learners in Higher Education.
[6] Nova Asvio,Arpinus,Suharmon. International Journal of Social Sciences Research ISSN(e): 2519-9722 ISSN(p): 2522-6789 Vol. 2, No. 2, pp: 16-31, 2017. The Influence of Learning Motivation and Learning Environment on Undergraduate Students’ Learning Achievement of Management of Islamic Education, Study Program of Iain Batusangkar In 2016 .
[7] Arul Lawrence and A. Vimala. International Journal of Education ISSN 2320-9305 Volume 1, Issue 1, June 2013 141. self-concept and achievement motivation of high school students

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logo uin raden fatah palembang full hd (uin bika)

Ini dia logo UIN Raden Fatah palembamg terbaik dan terkeren Logo UIN Raden Fatah Palembang DOWNLOD DISIN

Pengantar tes inventori

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inventori (inventaris, inventarisasi) adalah satu alat untuk menaksir dan menilai ada atau tidak adanya tingkah laku, minat, sikap tertentu dan sebagainya. Biasanya inventaris ini berbentuk daftar pertanyaan yang harus dijawab. Di tinjau dari segi diungkapkannya data, maka sifat dari tekhnik ini adalah approach self report, sebab individu dengan inventoris itu dapat menyatakan segala aspek-asek kepribadian penyesuaiannya secara bebas. Adapun bentuk dari inventoris itu dapat berupa questionaire (angket), chek-list atau rating scale. Dengan alat-alat ini di harapkan individu dapat menunjukkan bagaimana biasanya ia merasa, bagaimana ia bersikap, berbuat dan mengerjakan sesuatu. Berdasarkan tujuan-tujuan itu maka kita mengenal adanya berbagai jenis inventori seperti: personality inventories, interest inventories, dan attitude inventories. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu inventori ? 2. Apa k...

fungsi desain pelatihan

DESAIN PELATIHAN A.     Fungsi Desain Pelatihan             Pelatihan merupakan salah satu aktivitas penting untuk pengembangan sumber daya manusia sebuah organisasi (Holton et al 2000). Namun, permasalahannya adalah banyak program pelatihan yang tidak efektif sehingga tidak mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja sektor kesehatan. Program pelatihan bagi sebuah organisasi merupakan investasi jangka panjang terhadap sumberdaya manusia yang dimilikinya. Efek yang dihasilkan dari pelatihan tidak langsung dapat dirasakan hasilnya bagi organisasi, karena pelatihan yang diperoleh oleh individu membutuhkan waktu untuk direalisasikan dalam pekerjaan sehari-hari.             Realisasi hasil pelatihan tersebut ke dalam pekerjaan sehari hari disebut dengan transfer pelatihan. Artinya, individu yang telah mengikuti pelatihan dianggap pah...