Langsung ke konten utama

JANGAN MENILAI BUKU DARI SAMPULNYA TAPI LIHAT DAN HARGANYA

Hari ini Jumat 17 Juli 2020, cerita ini dimulai sekitar siang tadi sebelum salat Jumat.

Di tengah masa propaganda pandemi Corona beberapa bulan ini sangat sulit memang mencari masjid yang masih buka dan membolehkan jamaah salat dengan rapat, apalagi untuk salat Jumat. sayang rasanya jika salat sekali seminggu yaitu salat Jumat tapi dilakukan secara Eca Eca ya penuh dengan kepura puraan semisal shaf harus berjauhan, harus memakai hand sanitizer (alkohol) untuk dapat masuk masjid, kepala desa kan seperti belanjaan dan khotbah dilarang untuk panjang-panjang minimal lima menit maksimal 10 menit. Semua penuh kepura-puraan padahal kami orang-orang yang mau masuk masjid mandi dulu, bersih kah kamu masuk masjid mencuci kaki dulu berwudhu dulu kenapa kami dilarang salat sedangkan kami bersih kalaupun korona itu ada setidaknya orang-orang di pasar yang kotor kumuh dan tidak pernah membersihkan dirinya setiap saat pasti lebih dulu terkena dampaknya, ada politisasi masjid di sini teman-teman.

Semua penuh kepura-puraan, salat harus berjauhan tapi setelah salat para pengurus masjid yang menggagas salat harus berjalan itu untuk rapat berbincang-bincang lama dari maghrib sampai isya mungkin lebih 1 jam sedangkan salat saja itu 10 menit tak sampai ya, tidak munafik kita jika kita bertanya tapi salat harus berjauhan. oleh karena itulah saya pribadi tidak ingin menyia-nyiakan waktu salat Jumat seminggu sekali ini ini untuk tidak serius, biarlah dapat masuk Jawa asalkan menerapkan sunnah bukan protokol cofid19 hanya kepura-puraan.

ada beberapa masjid yang tetap melakukan salat Jumat dengan melakukan sunah sunah yang diperintahkan dari Jumat, salah satunya di daerah Kuto Palembang, masjid hamamatussalam.

Kuta memang yang terkenal dengan penduduk ayib yaitu penduduk keturunan Arab yang telah lama tinggal dan menyampur bersama orang Palembang, Rizky ibadah dan lafaz membaca Alquran tentu tidak perlu diragukan, dari segi penerapan sunnah pun tetap patut di jadikan panutan.

sini kebanyakan orang-orang memiliki muka yang sama etnis Arab putih, hidung mancung, memakai gamis putih, Dan intinya orang-orang keturunan Arab tentu berbeda dengan orang-orang pribumi di Palembang ini sehingga rasanya kita seperti salat di Masjidil haram. 

Saya selalu menganggap bahwa etnis adalah etnis pilihan, dengan paras yang menarik dikaruniai Rasul penyempurna agama di tengah-tengah kebudayaan mereka yang membuat kebudayaan jahiliyah menjadi kebudayaan Madani yang menerangi dunia hingga saat ini. Pikir saya pokoknya orang keturunan Arab pasti baik agamanya, karena agama itu dibawa dari tempat asal karenanya sana dan agama itu dijaga dengan silsilah keluarga yang tak boleh putus nasabnya.

Salah satu yang terkenal dengan perkampungan Arab adalah sekitar masjid darul Muttaqin sebelah pasar Kuto, tapi masjid mammatus alam ini tak kalah menarik bagi saya.
Masjid ini tidak terlalu lebar karena hanya masjid sekolah desa bukan masjid Jami, berlantai 2, memiliki gaya desain kas 70-an dengan kaca bermotif warna-warni di bingkai, penggunaan keramik bunga-bunga, lampu gantung klasik, kegunaan udara alami untuk pendinginan ruangan secara efektif dan masih banyak lagi yang membuat ku betah berdiam diri di sana.

Sudah beberapa kali saya melakukan rutinitas salat Jumat di masjid ini, salah satu daya tariknya selain tetap boleh merapatkan barisan saat salat di masjid ini sebelum salat Jumat ada gajian yang cukup bagus untuk diikuti tentunya. Kejadian itu dimulai sekitar pukul 11.30 hingga masuk waktu salat Jumat.

hari ini setibanya saya di masjid ini saya langsung melaksanakan salat tahiyatul masjid dan mencari tempat duduk lebih dekat kepada polisi taklim bisa pertama.seperti ta'lim tradisional pada umumnya pengajian dilakukan secara melingkar dan siang hari tadi materinya tentang akhir bulan Selo kita pembahasan tawaf dan rukun haji.

Ditengah penjelasan oleh habib Alwi tiba-tiba datang seorang pemuda tinggi semampai dengan tubuh sedikit gempal memiliki warna kulit sawo matang dan sedikit jenggot yang tumbuh di janggutnya, sekolah tanpa komando dia langsung merangsang maju dan ikut duduk berdasarkan dengan jamaah lain yang sudah datang terlebih dahulu, pemuda ini memakai celana putih dan jubah putih setengah badan sampai lutut memakai ikat sorban putih, putih dan putih semua pakaian itu seperti sunah yang seharusnya kita pakai di hari Jumat.tapi bukan itu yang menarik perhatian Saya lelaki bersorban putih bergamis putih ini tiba-tiba langsung duduk di depan dan di dekat pengisi ta'lim dengan berselempang tasbih besar yang seperti tas yang diselempangkan di bahu kanan. Tanya itu pemuda ini cukup menarik perhatian dengan lengan baju gamis yang digulung 23 lipatan kanan kirinya dan menampilkan beberapa gambar tato yang ada di tubuhnya baik leher maupun pergelangan tangannya hingga di kantung matanya juga ada tato tetes air mengalir seperti air mata.

Saya berpikir mungkin lelaki ini baru hijrah, anak punk dan mengenal Islam jam-jam mencoba menggunakan simbol-simbol Islam untuk menekan perspektif masyarakat bahwa dia sudah Islam. Beginilah Islam pakai sorban pakai gamis putih dan lain sebagainya.

Sepanjang taklim berjalan pemuda itu tetap mendengarkan dengan tenang, sesekali saya menengok nya dan membayangkan betapa besarnya hidayah yang telah mendarat di hati pemuda itu sehingga dengan tubuh penuh ataupun ia masih sanggup dan tak malu untuk salat Jumat, bahkan banyak orang-orang di luar sana yang tak bertato pun jarang salat Jumat mengaku Islam dan ingin masuk surga. Tapi sekali lagi saya bertanya kepada diri saya sendiri "coba lihat pemuda itu, kasih sayang Allah itu luas selama ia mau bertaubat niscaya diampuni sesungguhnya Allah itu maha pengasih lagi maha penyayang maha pengampun dan maha adil"

Saat alim selesai barisan kembali tersusun ulang menunggu adzan selesai dan khotib naik mimbar, ini posisi duduk pemuda itu 2/3 samping kiri orang yg di belakang khotib yang hendak menaiki mimbar nya dan seketika ketika khotib itu maju maka pemuda itu mengisi shaf pertama tempat khotib tadi duduk. Tutup menyerobot melewati dua atau tiga orang yang ada di samping kanannya tadi, kalau duduk dengan hikmat mendengarkan khotbah hingga selesai.

Saya bertanya kepada diri saya kembali, wah ini pasti beneran baru kenal Islam nih masa nggak ada sopan santun buat ngalah,buat ngasih pertama tadi itu orang yang pas di belakangnya khotib malah dia yang robot padahal dia kan jauh tempatnya dari kontek tadi,bahkan sebenarnya ada yang lebih layak yang duduk di situ mungkin orang keturunan Arab yang itu atau yang lebih tua yang bisa maju kenapa dia yang harus maju mengisi tempat duduk itu. 

Lalu saya ingat bahwa tapi mungkin ada benarnya juga yang pemuda itu lakukan tidak ada alasan apapun untuk mengalah memberikan seperti tambah kepada orang lain, kalaupun saya di posisinya pasti saya pun akan melakukan hal yang sama pikirku begitu. Oke saya maklumi.

Mengisi khutbah hari ini bukanlah orang Arab, bukan etnis Arab seperti biasanya, yang mengisi pribumi berkulit coklat hitam gelap yang memakai pakaian khas pribumi sarung dan baju koko serta peci hitam. Saya 100% memastikan ini karena jika etnis Arab yang mengisi khotbah pasti berpakaian putih putih putih dan wajahnya juga putih, saking dominannya etnis Arab keturunan di sana kita bisa tahu bahwa yang mirip-mirip itu adalah keturunannya dan yang bukan tentu saja adalah orang jauh yang sengaja singgah ke masjid itu.

Di tengah kutbah Jumat ada seorang lelaki etnis Arab tempat di sebelah kanan saya yang kurang setuju dengan isi khotbah yang disampaikan itu lalu dia memanggil teman di sebelah kanannya ngobrol salah protes, pikir saya pribadi mungkin kalau beda pendapat wajar orang Arab arti lebih tahu orang etnis Arab ini lebih paham ilmu sedangkan kami pribumi ini menyampaikan ilmu yang formal formal yang saja gitu kan. tapi sepertinya hal itu tidak bisa dimaklumi karena seperti yang kita tahu sebelum khotbah dimulai kita diingatkan untuk tidak berbicara baik itu menyuruh diam atau pembicaraan yang lainnya, tapi lelaki tua di sebelah kanan saya ini berbicara kepada teman yang sebelah kanannya juga awalnya hanya gerakan tangan lakukan kepala lalu akhirnya berkata. Astagfirullah sia-sia malah jumatnya lelaki tua keturunan Arab itu sebelah kanan saya ini pikir saya begitu.

dari situ saya mulai sedikit merubah pola pikir saya bahwa setiap orang Arab itu pandai beragama Islam tepat untuk menjadi panutan, tapi nyatanya hari itu hari dimana Mama pikir saya harus dibalik beberapa derajat untuk menerima kenyataan baru, bahwa tidak semua orang keturunan Arab pandai beragama Islam patuh terhadap aturan rasulnya dan mengikuti beberapa aturan-aturan yang seharusnya tidak dilanggar, ya di satu sisi Allah juga ingin menunjukkan kuasanya bahwa Allah Allah tidak menjadikan suatu kaum lebih tinggi dibandingkan lainnya, menjadikan suatu etnis keturunan lebih mulia dibanding artis keturunan lainnya, tapi yang lebih mulia adalah bagaimana keimanannya kepada sang pencipta itulah yang membuat seorang manusia berharga.

Dan di banyak sisi positif yang bisa saya ambil hari ini bawa saya terlalu menyanjung suatu etnis yang menurut saya paling sempurna ternyata tidak begitu juga, serta saya juga terlalu memandang rendah orang yang baru bertobat menuju jalan ampunan Allah yang maha luas dan amat sangat sulit didapatkannya.

Saya terlalu meremehkan pemuda bergamis yang bertato itu, Saya hanya melihat sampulnya tapi tidak melihat harganya. bisa jadi pengalaman hidup pemuda bertato itu lebih baik dibanding hidup saya dan tentunya lebih banyak karunia Allah ditimpakan kepadanya lebih besar pertolongan Allah yang pernah didapatkannya dan lebih luas lagi daya Allah kepadanya, buktinya sampai dia bisa berubah 180 derajat dari lelaki bertato yang identik dengan dunia kotor narkoba dan lain sebagainya menuju dunia putih dunia ilmu dunia masjid dan dunia yang diridhoi allah.

Insya Allah

Sungguh sebenarnya banyak sekali harga yang bisa dipatok dari lelaki bertato itu, tentu diukur dari kuantitas kualitas keimanannya. Karena iman itulah ya bisa Istiqomah dari pemuda pada tato menjadi pemuda yang dekat dengan surganya Allah.

Terkadang sampul hanyalah pengalih bahwa kita bisa terlihat lebih baik atau lebih buruk, begitulah setidaknya berpakaian karena berpakaian dapat mengalihkan pandangan orang tentang kita. Bisa membuat persepsi kita baik atau buruk.

Tapi yang terpenting bukan sampulnya, bukan baju yang membuat orang berpikir baik atau buruk kepada kita. tapi yang terpenting adalah isi dari sampul itu dan apa yang terbaru dari baju yang kita kenakan, karena yang paling berharga adalah terletak di dalamnya yaitu seberapa kuat iman kita.

Allahua'lam




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logo uin raden fatah palembang full hd (uin bika)

Ini dia logo UIN Raden Fatah palembamg terbaik dan terkeren Logo UIN Raden Fatah Palembang DOWNLOD DISIN

Pengantar tes inventori

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inventori (inventaris, inventarisasi) adalah satu alat untuk menaksir dan menilai ada atau tidak adanya tingkah laku, minat, sikap tertentu dan sebagainya. Biasanya inventaris ini berbentuk daftar pertanyaan yang harus dijawab. Di tinjau dari segi diungkapkannya data, maka sifat dari tekhnik ini adalah approach self report, sebab individu dengan inventoris itu dapat menyatakan segala aspek-asek kepribadian penyesuaiannya secara bebas. Adapun bentuk dari inventoris itu dapat berupa questionaire (angket), chek-list atau rating scale. Dengan alat-alat ini di harapkan individu dapat menunjukkan bagaimana biasanya ia merasa, bagaimana ia bersikap, berbuat dan mengerjakan sesuatu. Berdasarkan tujuan-tujuan itu maka kita mengenal adanya berbagai jenis inventori seperti: personality inventories, interest inventories, dan attitude inventories. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu inventori ? 2. Apa kelemahan dan keunggulan tes inventori ? 3. Ba

fungsi desain pelatihan

DESAIN PELATIHAN A.     Fungsi Desain Pelatihan             Pelatihan merupakan salah satu aktivitas penting untuk pengembangan sumber daya manusia sebuah organisasi (Holton et al 2000). Namun, permasalahannya adalah banyak program pelatihan yang tidak efektif sehingga tidak mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja sektor kesehatan. Program pelatihan bagi sebuah organisasi merupakan investasi jangka panjang terhadap sumberdaya manusia yang dimilikinya. Efek yang dihasilkan dari pelatihan tidak langsung dapat dirasakan hasilnya bagi organisasi, karena pelatihan yang diperoleh oleh individu membutuhkan waktu untuk direalisasikan dalam pekerjaan sehari-hari.             Realisasi hasil pelatihan tersebut ke dalam pekerjaan sehari hari disebut dengan transfer pelatihan. Artinya, individu yang telah mengikuti pelatihan dianggap paham, ingat, dan mampu melaksanakan berbagai materi pelatihan yang telah diperolehnya. Apabila individu di dalam organisasi me